Sejarah Terciptanya Danau Toba dan Pulau Samosir
Sejarah danau Toba sudah tak asing di telinga masyarakat Indonesia apalagi dengan ceritanya yang melegenda. Sebelum membaca legendanya ada baiknya mengetahui fakta dan opini ahli terlebih dahulu.
Terciptanya Danau Toba
Sejarah danau Toba selalu menjadi bahasan menarik untuk menggali informasi pulau yang muncul di tengah danau. Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang kaya akan sejarah dan legenda. Danau yang terletak di provinsi Sumatera Utara ini sudah menjadi destinasi wisata yang terkenal hingga mancanegara. Ciri khas pulau Samosir yang ada di tengah danau inilah yang menjadikan danau Toba bisa dikenal oleh masyarakat luas. Banyak cerita dan mitos yang berdar tentang asal usul dari danau Toba dan pulau Samosir di tengahnya. Mulai dari sejarah ilmiah sampai cerita rakyat sering dibahas untuk mengetahui asal usulnya. Lantas mana yang benar? Tidak ada yang tahu darimana pulau Samosir berasal akan tetapi berikut ini beberapa cerita dan opini yang dikembangkan mengenai danau Toba dan pulau Samosir.
Letusan Vulkanik Gunung Toba
Beberapa peneliti sampai berekspedisi ke wilayah utara India untuk mencari kebenaran akan adanya letusan supervulkano yang berasal dari gunung Toba. Faktanya ditemukan 2100 titik kecocokan antara partikel debu vulkanik gunung Toba dengan partikel debu vulkanik di negara tersebut. dengan berbagai bukti yang kuat, para ahli memperkirakan bahwa hilangnya kawasan atlantis merupakan dampak dari letusan supervolkano ini. Letusan yang dahsyat menyebabkan sebuah rongga yang besar pula pada sisi ujung gunung Toba. Rongga inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya danau Toba sedangkan pulau Samosir adalah puncak gunung yang telah mengeluarkan material vulkaniknya.
Dulu pulau Samosir masih menyatu dalam daratan sumatera meskipun hanya sebagian kecil sehingga jika seseorang berlayar di danau Toba harus berputar arah untuk mengelilinginya. Adanya daratan yang masih menempel di daratan Sumatera membuat Samosir belum bisa disebut dengan pulau. Barulah pada masa penjajahan Belanda, mereka memerintahkan penduduk sekitar untuk membuat kanal di daratan tersebut yang menghubungkan sisi danau satu ke sisi danau lainnya. hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat atau pengunjung yang ingin mengelilingi danau Toba. Dengan dipisahkannya daratan tersebut maka Samosir resmi menjadi pulau tersendiri di wilayah Sumatera Utara.
Legenda Danau Toba dan Pulau Samosir
Dahulu sebelum menjadi danau Toba, wilayah tersebut merupakan sebuah desa yang asri dengan sungai dan sawah sebagai media pencaharian masyarakatnya. Kehidupan yang sederhana begitu tampak dari masyarakat wilayah tersebut tak terkecuali bagi seorang petani bernama Toba. Hidupnya sederhana dan penuh dengan rasa syukur dalam kesehariannya meskipun diketahui mata pencahariannya hanya sebagai petani dan nelayan kecil di sungai. Suatu hari dia pergi ke sungai dengan harapan memperoleh ikan yang banyak untuk dijual dan dijadikan lauknya untuk makan. Tak seperti biasanya pada hari itu dia begitu kesulitan untuk mendapatkan ikan. Dia tetap bersabar mencari ikan hingga langit menunjukkan waktu sore hari sehingga dia memtuskan untuk pulang. Akan tetapi sesaat sebelum pulang dia merasaka bahwa kailnya bergerak dengan begitu kuat. Semangatlah dia untuk mendapatkannya karena berfikir akan mendapatan hasil tangkapan yang besar. Benar saja tak lama kemudian muncul ikan koi berwarna kuning keemasan yang elok lagi besar. Kemudian dibawalah hasil makanan tersebut ke rumahnya untuk dijadikan makanan.
Saat ingin memasak makanan dia mengambil ikan itu, akan tetapi saat ingin mengambil ikan tersebut dia merasa iba dan kasihan dengan paras ikan ini. Akhirnya dia mengurungkan niatnya dan makan dengan lauk seadanya. Tak lupa dia memberikan makan untuk ikan itu juga. Keanehan terjadi saat pagi hari karena dia sudah tidak mendapati ikan di bejana namun banyak makanan yang tersedia diatas meja. Penasaran dia pun akhirnya terkaget dengan perempuan yang sedang berada di dapurnya. Belum sampai kagetnya hilang wanita tersebut mengaku sebagai jelmaan dari ikan yang telah ditangkapnya dna merupakan seorang putri ikan. Setelah tenang barulah Toba menanyakan kejelasan asal usul wanita tersebut. Singkat cerita mereka berdua saling jatuh cinta karena sering bersama. Akhirnya Toba menikahi putri ikan tersebut dengan syarat bahwa Toba tidak boleh menceritakan asal usul putri ikan kepada orang lain termasuk anaknya.
Toba dan putri ikan hidup bahagia dengan cara yang sederhana. Meskipun putri ikan bisa menghasilkan emas dari sisiknya akan tetapi Toba tidak ingin berharap dari hasil tersebut. sekuat tenaga dia bekerja untuk menghidupi keluarganya. Sampai suatu ketika dia telah memiliki seorang pemuda yang bernama Samosir. Sayangnya Samosir termasuk anak yang hiperaktif dan susah diatur sehingga seringkali membuat masalah baik kepada keluarganya maupun penduduk sekitarnya. Akan tetapi Toba dan putri ikan tetap sabar untuk menghadapi anaknya tersebut. sudah tak terhitung lagi berapa masyarakat yang mengeluh pada Toba tentang perilaku anaknya namun ketika dinasehati oleh Toba, Samosir tetap bergeming.
Hingga suatu ketika Samosir diperintahkan oleh ibunya yang tak lain putri ikan untuk mengantarkan makanan ke sawah. Makanan tersebut dikirim untuk ayahnya yang sedang bekerja. Saat menuju ke sawah Samosir ternyata justru memakan bekal untuk ayahnya tersebut dan tertidur dibawah pohon. Di sisi lain ayahnya begitu kelaparan menunggu kiriman makanan dari Samosir, sampai dia tak tahan akan rasa laparnya. Akhirnya dia memutuskan pulang untuk makan, sampai di tengah jalan dia menemukan anaknya sedang tidur dengan bekal di sampingnya. Ketika dibangunkan Samosir mengaku telah memakan habis bekalnya dan tertidur disana. Alangkah marahnya Toba mendengar anaknya yang masih bersikukuh merasa dirinya benar. Hingga akhirnya tak sengaja dia melanggar sumpahnya dengan berujar bahwa Samosir adalah anak ikan.
Setelah berujar seperti maka langit tampak seperti marah dan menumpahkan hujan yang sangat lebat hingga menenggelamkan desanya. Putri ikan yang menyadari eksalahan suaminya hanya bisa tertunduk dan kembali menjadi ikan, sedangkan Samosir dikutuk oleh ayahnya sehingga menjadi pulau sedangkan Toba hanyut tenggelam terbawa arus dan akhirnya aliran sungai akibat hujan lebat itu menjadi sebuah danau yang ditangahnya terdapat pulau Samosir. Itulah legenda yang menjadi sejarah danau Toba.