BAUBAU, SULTRA, KOMPAS.com--Wali Kota Baubau, Amirul Tamim mengatakan, Kota Baubau telah ada sejak ratusan tahun yang lalu.
Keberadannya itu dibuktikan dengan sejarah peradaban masalah lampau di kawasan timur Indonesia, yang hanya mengenal tiga wilayah suku bangsa besar, yakni suku Bugis Makasar, Ternate dan suku Buton, yang beribukota Baubau.
"Sejarah panjang Baubau tidak terlepas dari berdirinya Kesultanan Buton, dengan ibukota Baubau, sebagai pusat peradaban kesultanan. Itulah benang merah yang kita tarik untuk kita sepakati bahwa Bau-Bau bukan baru delapan tahun usianya, tetapi sudah sekian ratus tahun," ujar Amirul Tamim di Baubau, Sultra, Senin.
Ia menambahkan, usia Kota Baubau tidak jauh berbeda dengan usia Kota Makassar (Sulawesi Selatan), Jakarta dan daerah lain karena dalam peradaban masa lampau, di kawasan timur Indonesia hanya ada tiga suku bangsa besar itu.
Dalam kedudukannya sebagai wilayah terpenting pengembangan peradaban Buton masa lalu, wilayah Baubau pernah berturut-turut difungsikan sebagai pusat pemerintahan, yakni pusat pemerintahan Adfeling Boeton en Laiwoi.
Menyusul penyatuan wilayah Kesultanan Buton dengan wilayah Kerajaan Laiwoi (Sulawesi Tenggara Daratan) oleh Belanda tahun 1972, pusat pemerintahan daerah swapraja Buton tahun 1947-1950, dan pusat pemerintahan Kabupaten Sulawesi Tenggara tahun 1950-1959.
Sejarah Kota Baubau juga bermula dari pusat pemerintahan Kabupaten Buton tahun 1959-2001, kemudian kota administratif tahun 1982-2001, pusat pemerintahan Kota Baubau dari Pemekaran Kabupaten Buton sejak tahun 2001 hingga sekarang.
"Sejarah panjang Kota Baubau itu menunjukkan bahwa BauBau hari ini bukanlah Baubau yang baru berusia delapan tahun setelah mekar dari Buton, tetapi kota ini sudah berusia ratusan tahun," ujarnya lagi.
Menurut Wali Kota Baubau, selain pusat pemerintahan, Kota Baubau juga berperan sebagai mata-rantai perekonomian laut nusantara di masa lampau.
Oleh karena itu, kata Amirul, perayaan hari ulang tahun (HUT) Kota Baubau tahun depan, akan ditinjau ulang, bukan lagi mengikuti hitungan HUT ke-9, akan tetapi diperingati keseratustahun sekian.
"Kita akan meninjau kembali penentuan hari ulang tahun Kota Baubau mulai tahun depan, dengan mengundang para ahli sejarah dan tokoh-tokoh masyarakat," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.